Pengaruh Makanan Berkolesterol Terhadap Penderita Sindrom X (hipertensi, diabetes, peningkatan level lemak darah / trigleserida dan obesitas, Resistensi Insulin - Hasil sebuah studi mengatakan, 15-20 % individu yang mengalami hiperkolesterolemia disebabkan imbas genetik. Secara alami, gen yang ada di badan mereka menjadikannya peka terhadap kuliner berkolesterol. Makan sedikit kuliner yang mengandung kolesterol mengakibatkan kadar kolesterol dalam darah meningkat.
Masih ada beberapa jenis kuliner berkolesterol yang bersifat netral untuk semua orang. Makanan ini tidak mengakibatkan lonjakan kolesterol, meskipun dikonsumsi oleh pemilik gen yang khusus peka terhadap kolesterol. Dalam hal ini diharapkan ketrampilan dalam menentukan sumber kolesterol yang kondusif dikonsumsi.
Salah satu tanda sindrom X ialah hiperkolesterolemia. Individu yang mengalami resistensi insulin cenderung gampang mengalami kenaikan kadar kolesterol. Peningkatan level insulin sanggup mengganggu keseimbangan antara kolesterol yang diproduksi badan dengan kolesterol yang berasal dari makanan. Kecenderungan peningkatan kadar kolesterol darah dipengaruhi oleh faktor genetik.
Untuk memastikan apakah Anda peka terhadap kuliner berkolesterol, Anda sanggup dapat melaksanakan tes kolesterol secara sederhana ketika Anda “berpuasa kolesterol”. Catatlah berapa kadar kolesterol total Anda sebelum mengonsumsi kuliner berkolesterol.
Masih ada beberapa jenis kuliner berkolesterol yang bersifat netral untuk semua orang. Makanan ini tidak mengakibatkan lonjakan kolesterol, meskipun dikonsumsi oleh pemilik gen yang khusus peka terhadap kolesterol. Dalam hal ini diharapkan ketrampilan dalam menentukan sumber kolesterol yang kondusif dikonsumsi.
Salah satu tanda sindrom X ialah hiperkolesterolemia. Individu yang mengalami resistensi insulin cenderung gampang mengalami kenaikan kadar kolesterol. Peningkatan level insulin sanggup mengganggu keseimbangan antara kolesterol yang diproduksi badan dengan kolesterol yang berasal dari makanan. Kecenderungan peningkatan kadar kolesterol darah dipengaruhi oleh faktor genetik.
Untuk memastikan apakah Anda peka terhadap kuliner berkolesterol, Anda sanggup dapat melaksanakan tes kolesterol secara sederhana ketika Anda “berpuasa kolesterol”. Catatlah berapa kadar kolesterol total Anda sebelum mengonsumsi kuliner berkolesterol.
Selanjutnya Anda konsumsi salah satu dari kuliner ini (otak sapi, jerohan sapi,metega, atau keju) dalam porsi normal beberapa kali dalam sehari. Jika tes terakhir menyampaikan peningkatan kadar kolesterol, maka Anda termasuk dalam kategori individu dengan gen yang peka terhadap kolesterol dari makanan.
Anda harus menghindari kuliner yang berpotensi kadar kolesterol darah Anda meningkat. Jangan kecewa, Anda masih mempunyai kesempatan untuk mengonsumsi kuliner berkolesterol yang kondusif untuk Anda konsumsi. Ikutilah panduan berikut ini
Berbagai kuliner yang mengandung kolesterol kondusif untuk Anda konsumsi sepanjang kuliner tersebut diolah dengan cara sehat. Persoalan kalori harus Anda pertimbangkan kalau ingin segera lepas dari derita Obesitas di penggalan perut Anda. [ Baca selanjutnya : Memahami Kolesterol Yang Benar, Apa itu Kolesterol? ]
Makanan berkolesterol yang harus dihindari oleh gen yang peka terhadap kuliner berkolesterol untuk diet anti X : | |
v Semua jeroan sapi v Gajih v Daging merah dari hewan apapun berikut lemak atau tanpa lemak v Kulit binatang v Daging itik v Tiram v Daging burung v Lele | v Mentega v Kerang laut v Belut v Kepiting v Udang v Telur puyuh v Siput/keong v Cumi v Udang |
Makanan berkolesterol yang kondusif oleh gen yang peka terhadap kuliner berkolesterol untuk diet anti X : | |
v Telur v Keju v Yogurt v Ikan maritim yang bersisik dan bersirip v Daging ayam kampung | |
Advertisement